PROGRAM AHAD DHUHA PEDULI

PROGRAM AHAD DHUHA PEDULI adalah Sebuah program kepedulian dalam pengembangan wirausaha dan kemandirian dari jama’ah untuk jama’ah ,

BERJAMAAH KITA HEBAT

“Bukan karena hebat kita berjamaah, tapi karena berjamaah kita menjadi HEBAT” Karena yang sedikit (sendirian) tidak berdampak, tapi bila dihimpun (berjama’ah) maka akan menjadi kekuatan besar.

MENGHIDUPKAN SUNNAH DENGAN BERNIAGA

Rasulullah SAW bersabda : Dari Abu Sa'id ra, dari Nabi Muhammad SAW bersabda, Seorang pebisnis yang jujur lagi amanah, maka ia akan bersama para nabi, shiddiqin dan syuhada. (HR. Turmudzi)

MENGHIMPUN DONATUR

Setiap kita bisa menjadi donatur, bukan besaran infaqnya yang terpenting, tapi banyaknya orang yang menjadi donatur menjadikan yang sedikit menjadi berlimpah. Faktor kali, bukan faktor besaran. Rp. 5000 per orang dikali 10.000 orang, maka nilainya menjadi besar.

BERBUAT MELALUI PENGAJIAN AHAD DHUHA

Berjamaah membangun umat, untuk melakukan perubahan secara perlahan, menuju kejayaan Islam. Membekali ruhiyah dengan terus memperdalam pengetahuan untuk memberikan kemanfaatan.

BERBUAT MELALUI PENGAJIAN AHAD DHUHA

Berjamaah membangun umat, untuk melakukan perubahan secara perlahan, menuju kejayaan Islam. Membekali ruhiyah dengan terus memperdalam pengetahuan untuk memberikan kemanfaatan.

BERBUAT MELALUI PENGAJIAN AHAD DHUHA

Berjamaah membangun umat, untuk melakukan perubahan secara perlahan, menuju kejayaan Islam. Membekali ruhiyah dengan terus memperdalam pengetahuan untuk memberikan kemanfaatan.

BERBUAT MELALUI PENGAJIAN AHAD DHUHA

Berjamaah membangun umat, untuk melakukan perubahan secara perlahan, menuju kejayaan Islam. Membekali ruhiyah dengan terus memperdalam pengetahuan untuk memberikan kemanfaatan.

AHAD DHUHA PEDULI

Photobucket

Jumat, 22 Juli 2011

BAGAIMANA CARA MENGHITUNG KALENDAR HIJRIAH?

Kita perhatikan bahwa Hari Raya Islam setiap tahunnya tidak pernah jatuh pada tanggal yang sama, pada kalender Masehi yang kita gunakan sehari-hari. Bulan puasa tahun ini lebih cepat sekitar sebelas hari daripada tahun lalu. Bulan puasa tahun ini juga akan lebih lambat sekitar sebelas hari daripada bulan puasa tahun depan. Lalu, bagaimana sebenarnya cara perhitungan kalender umat Islam ini?

Dari tahun ke tahun dengan akumulasi perbedaan sekitar sebelas hari tiap tahunnya, misalnya, hari raya haji tidak selalu datang pada musim yang sama. Kadang hari raya haji terjadi pada musim panas dengan sinar matahari yang terik, kadang terjadi pada musim dingin yang menggigil. Mengapa terjadi perbedaan sekitar sebelas hari antara penanggalan Islam dengan penanggalan yang kita gunakan sehari-hari, yang resmi digunakan oleh dunia internasional?

Perbedaan ini bukan karena jumlah bulan yang berbeda antara penanggalan Islam dengan penanggalan Masehi. Pada prinsipnya jumlah bulan dalam kedua sistem penanggalan adalah sama. Keduanya memiliki duabelas bulan dalam satu tahunnya. Tahun dalam kalender yang digunakan sehari-hari atau penanggalan masehi diawali dengan Januari dan berakhir dengan Desember. Tahun dalam penanggalan Islam atau Hijriah diawali dengan bulan Muharram dan diakhiri dengan bulan Dzulhijjah. Diantaranya terdapat bulan Shafar, Rabiul Awwal, Rabiul Akhir, Jumadil Awwal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, dan Dzulko’dah.

Lantas apa yang membuat penanggalan Islam lebih cepat daripada penanggalan masehi? Pada penanggalan Islam pergantian bulan barunya adalah berdasarkan pada penampakan hilal, yaitu bulan sabit terkecil yang dapat diamati dengan mata telanjang. Hal ini tidak lain disebabkan penanggalan Islam adalah penanggalan yang murni berdasarkan pada siklus sinodis bulan dalam sistem penanggalannya (lunar calendar), yaitu siklus dua fase bulan yang sama secara berurutan.

Satu bulan dalam sistem penanggalan Islam terdiri antara 29 dan 30 hari, sesuai dengan rata-rata siklus fase sinodis Bulan 29,53 hari. Satu tahun dalam kalender Islam adalah 12 x siklus sinodis bulan, yaitu 354 hari 8 jam 48 menit 36 detik. Itulah sebabnya kalender Islam lebih pendek sekitar sebelas hari dibandingkan dengan kalender masehi dan kalender lainnya yang diperhitungkan berdasarkan pada pergerakan semu tahunan matahari (solar calendar). Karena ini pula bulan-bulan dalam sistem penanggalan Islam tidak selalu datang pada musim yang sama. Selain itu, dalam jangka waktu satu tahun masehi bisa terjadi dua tahun baru hijriah. Contohnya seperti yang terjadi pada tahun 1943, dua tahun baru hijriah jatuh pada tanggal 8 Januari 1943 dan 28 Desember 1943.

Perbedaan antara penanggalan hijriah dengan penanggalan masehi yang kita gunakan sehari-hari tidak berhenti di situ saja. Terdapat pula perbedaan pada pergantian harinya. Kita ketahui bahwa hari baru pada penanggalan masehi berawal pada jam 00.00 malam hari. Itu pula sebabnya orang sering mengucap selamat ulang tahun pada tengah malam jam 00.00 saat pergantian hari, dengan harapan ucapan tersebut menjadi ucapan pertama pada awal hari jadinya seseorang.

Dalam penanggalan Hijriah hari baru berawal setelah Matahari terbenam dan berlangsung sampai saat terbenamnya Matahari keesokan harinya. Misalnya, hari pertama dimulai sejak matahari terbenam hari sabtu dan berakhir sampai matahari terbenam pada hari minggu. Hari kedua dimulai sejak matahari terbenam hari minggu sampai matahari terbenam keesokan harinya, hari senin. Begitu seterusnya. Ketujuh hari dalam penanggalan Hijriah memang tidak dinamai, melainkan dinomori. Ketujuh hari tersebut adalah:

• Yawm al ‘ahad: hari pertama
• Yawm al ‘itsnayn: hari kedua
• Yawm ath tsalatsa: hari ketiga
• Yawm al ‘arba’a: hari keempat
• Yawm al khamis: hari kelima
• Yawm al jum’a: hari keenam
• Yawm as sabt: hari ketujuh

Untuk keperluan sipil sehari-hari, misalnya untuk negara-negara Islam yang memakai penanggalan Hijriah sebagai kalender resminya, penanggalan ini didasarkan pada perhitungan (hisab). Bulan terdiri dari 29 dan 30 hari secara bergantian. Dimulai dengan bulan Muharram yang terdiri dari 30 hari, disusul dengan Shafar 29 hari, kemudian Rabiul awal 30 hari dan seterusnya secara bergantian sampai bulan Dzulhijjah. Tetapi khusus untuk bulan terakhir ini jumlah hari bisa 29 atau 30 hari. Untuk tahun kabisat, bulan Dzulhijjah terdiri dari 30 hari. Untuk tahun basithoh (biasa), bulan Dzulhijjah terdiri dari 29 hari. Sehingga jumlah hari dalam tahun kabisat akan menjadi 355 hari.

Untuk keperluan keagamaan, misalnya untuk menentukan awal bulan Ramadhan atau Hari Raya, pergantian bulan pada penanggalan Hijriah tetap diwajibkan dengan dasar pengamatan hilal (rukyah). Pengamatan hilal ini pun harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan dengan sumpah suci pengamat berikut saksi. Di Indonesia kita kenal Badan Hisab Rukyat, bersama-sama dengan Departemen Agama, yang bertugas mengamat hilal di suatu tempat khusus. Ilmuwan, dalam hal ini ahli ilmu falak dan astronom, tidak ketinggalan. Karena terlihat atau tidaknya hilal dapat diprediksi dengan perhitungan yang sudah menjadi pekerjaan mereka sehari-hari.

Tetapi dalam hal hilal ini terkadang suatu organisasi Islam mempunyai acuannya sendiri. Satu dengan lainnya tidak selalu sejalan. Oleh karena itu tidak mengherankan bila sering timbul perbedaan dalam memulai ibadah puasa dan Hari Raya Idul Fitri, misalnya. Hal yang seringkali terjadi di tanah air. Walaupun demikian, hendaknya persoalan ini tidak menjadi pembeda yang dapat meresahkan umat.


RUMITKAH CARA PERHITUNGAN KALENDAR ISLAM?

REPUBLIKA - Meskipun ada kalanya tahun baru Islam dan tahun baru Masehi hampir berdempetan namun kedua sistem penanggalan itu jelas berbeda.Tahun baru Masehi berdasarkan perhitungan semu matahari (syamsiah) mengelilingi bumi, sedangkan tahun baru Islam menggunakan acuan bulan (qomariah).Kalender Islam yang dimulai dengan bulan Muharam itu ditentukan berdasarkan penampakan hilal (bulan sabit pertama) sesaat sesudah matahari terbenam.

Dibandingkan dengan sistem penanggalan masehi yang berdasarkan hitungan pergerakan matahari, kalender bulan ini memiliki sistem yang lebih mudah diamati.Kemudahan itu dalam menentukan awal bulan dan kemudahan dalam mengenali tangggal dari perubahan bentuk dan fase bulan.

Menurut anggota Islamic Crescent's Observation Project (ICOP), Mutoha, dalam perjalanannya mengelilingi bumi, fase bulan akan berubah dari bulan mati ke bulan sabit, bulan separuh, bulan lebih separuh, purnama, bulan separuh, bulan sabit, dan kembali ke bulan mati. Satu periode dari bulan mati ke bulan mati, lamanya 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik (29,5306 hari); periode itu disebut dengan satu bulan. Panjang tahun dalam kalender bulan adalah 12 bulan (12 x 29.5306 hari), yakni 354 hari 8 jam 48 menit 34 detik (354,3672 hari).

Kalender bulan tertua yang diketahui berusia 17 ribu tahun dengan bukti keberadaan kalender ini terpahat di dinding Gua Lascaux, Perancis, ujarnya.Sedangkan kalender matahari menekankan pada keajegan (konsistensi) terhadap perubahan musim, tanpa memperhatikan tanda perubahan hariannya. Kalender ini menggunakan matahari sebagai patokan. Satu tahun terdiri atas 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik (365,422 hari) atau lamanya waktu yang diperlukan bumi untuk mengelilingi matahari.

Kelebihan kalender ini adalah, kesesuaiannya dengan musim, ia mencontohkan Indonesia, yang biasa mengalami musim kemarau antara bulan April hingga Oktober. Karenanya, kalender ini digunakan sebagai pedoman beraktivitas sehari-hari seperti bercocok tanam atau menangkap ikan.Namun berbeda dengan kalender matahari, dengan kalender bulan, orang awam bahkan bisa menentukan kapan pergantian bulan sehingga sistem kalender tradisional banyak yang bertumpu pada kalender bulan.

Menurut Pakar Astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, karena waktu ibadah sifatnya lokal, penentuannya yang berdasarkan penampakan hilal memang merupakan cara yang termudah.

Masyarakat di suatu tempat cukup memperhatikan kapan hilal teramati untuk menentukan saat ibadah puasa Ramadan, beridul fitri, beridul adha, atau saat berhaji (khusus di daerah sekitar Mekkah)."Bahkan seandainya cuaca buruk sehingga sulit melihat bulan, Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk praktis: genapkan bulan sekarang menjadi 30 hari, karena tidak mungkin bulan qamariyah lebih dari 30 hari," katanya.

Karena sifatnya lokal, apapun keputusan di suatu daerah sah berlaku untuk daerah itu. Daerah lain mungkin saja berbeda, tambahnya.

Membingungkan
Menurut dia, penentuan awal bulan yang saat ini sering membingungkan hanyalah merupakan akibat perkembangan zaman. Faktor-faktor penyebab kerumitan itu antara lain, tuntutan penyeragam waktu ibadah untuk daerah yang luas.

"Bahkan ada pula yang menuntut penyeragaman yang sifatnya mendunia tanpa menyadari bahwa banyak kendala yang dengan teknologi maju saat ini belum bisa teratasi," katanya.

Ia mengatakan, rukyatul hilal (pengamatan hilal) saat ini tidak murni lagi, di mana hisab (perhitungan) secara tak sadar telah mendominasi sebagian besar pengamat, meski hisab yang mereka gunakan banyak yang tidak akurat.Selain itu, urainya, tidak banyak lagi orang yang mengenali hilal, terutama di kota-kota besar, sehingga kemungkinan keliru mengidentifikasi objek lain sebagai hilal lebih mungkin terjadi.

Polusi atmosfer seperti debu dan cahaya mempersulit pengamatan hilal karena bersifat meredupkan, tambahnya. Kerumitan itu sebenarnya menurut Djamal, bisa sedikit diatasi dengan memanfaatkan data posisi hilal yang akurat dari almanak astronomi mutakhir yang merupakan hasil penyempurnaan almanak astronomi sepanjang sejarah perkembangannya.

Akurasi almanak astronomi dalam penentuan ijtima' (astronomical new moon) kini telah teruji pada ketepatan perhitungan waktu gerhana matahari yang pada hakikatnya adalah ijtima' teramati (observable new moon). Setidaknya informasi posisi hilal yang akurat bisa mencegah terjadinya kesalahan identifikasi hilal, ujarnya.

Kalau data almanak astronomi tentang posisi hilal sudah bisa diterima secara luas, menurut Djamal, berarti tinggal satu langkah lagi dalam mengatasi kerumitan itu, yakni menentukan kriteria visibilitas hilal. "Inilah bagian tersulit, tetapi telah dimulai oleh IICP (International Islamic Calendar Programme) di Malaysia yang dipimpin Mohammad Ilyas," katanya.

Dalam prakteknya, kriteria visibilitas hilal belum banyak dipakai, menurut dia, mungkin karena belum memasyarakat.

Kriteria utama yang banyak di pakai, lanjut dia, adalah bulan sudah di atas ufuk yang pada hakikatnya syarat wujudul hilal.

"Menurut data Badan Hisab dan Ru'yat Departemen Agama RI hilal dengan ketinggian 2 derajat berhasil di ru'yat. Itu berarti beda waktu terbenam hanya sekitar 8 menit, jauh di bawah ambang batas kriteria visibilitas hilal," ujarnya.

Karena itu, semua pihak perlu berlapang dada untuk berdiskusi mencari acuan yang paling sahih di antara data dan metode yang kini ada di masyarakat.

Bila semua ahli hisab telah mengacu pada almanak astronomi, lanjut dia, satu langkah lagi adalah menyepakati kriteria visibilitas hilal.Kriteria IICP yang memberikan syarat batas visibilitas hilal: beda waktu terbenam matahari dan bulan lebih dari 40 menit di daerah tropik, ia mengusulkan, sangat baik diterapkan di Indonesia dan negara-negara ASEAN untuk mengatasi kerumitan. (Dewanti lestari)


Kamis, 14 Juli 2011

DI MANAKAH ALLAH MELETAKKAN SANGKAKALA MALAIKAT IZROFIL?

Belum lama ini sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman, melakukan observasi dan penelitian terhadap alam semesta untuk memastikan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini. Kita tahu bahwa yang umumnya diperkirakan orang selama ini adalah bahwa alam semesta ini berbentuk bulat, bundar, atau bahkan ada pula yang menyebut bentuknya datar saja.

Menggunakan sebuah peralatan milik NASA yang diberi nama WMAP (Wilkinson Microwave Anisotropy Prob), pada akhir penelitiannya mereka membuat sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan. Menurut hasil penelitian tersebut, alam semesta ini ternyata bentuknya menyerupai terompet!

Adapun ringkasan ilustrasi yang mereka gambarkan adalah bahwa pada bagian ujung belakang terompet (baca: alam semesta) merupakan alam semesta yang tidak dapat diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada, merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable).

Bentuk Alam Semesta
Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid-1 halaman 60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati.

Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: “Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Izrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah". Saya bertanya: “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?” Jawab Rasulullah: “Bagaikan tanduk dari cahaya.” Saya tanya: “Bagaimana besarnya?” Jawab Rasulullah: “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama: Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua: Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”

Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Izrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. bukankah bentuk 'laksana tanduk' mengingatkan kita pada terompet orang-orang jaman dahulu yang pada umumnya terbuat dari tanduk?

Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghaib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam ghaib.

Jika kesahihan hadits di atas dapat dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP memang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka dapat dipastikan bahwa kita ini sesungguhnya bagaikan kupu-kupu yang hidup di tengah-tengah kaldera sebuah gunung berapi paling aktif yang siap meletus kapan saja.

Allah sendiri telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Izrofil itu kepada manusia melalui Firman-Nya:

Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.”
(QS. An-Naml[27]:87)

Makhluk langit saja terkejut, apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih lemah dan lebih kecil. Sedangkan pada sambungan hadits di atas masih ada sedikit tambahan tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk bumi kelak.

“Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak-anak jadi beruban dan setan-setan berlarian.”

Ada sebuah pertanyaan yang patut untuk direnungakan; jika sangkakalanya saja sebesar itu, maka sebesar apakah peniupnya? Terlebih lagi, sebesar apa pula Yang Menciptakan keduanya?
Subhanallah!

Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya.


[Sumber: Global Muslim Community]

Jumat, 10 Juni 2011

BAHAYA MINUM AIR PUTIH SAMBIL BERDIRI

Ajaran Islam bersifat sumuliyah/menyeluruh/universal dari semua aspek. Dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali diajarkan cara-cara terbaik, dan ajaran itu tidak ada dalam agama lain kecuali Islam. Itulah salah satu bukti agama Islam bukan buatan manusia, ia datang dari yang Maha Mengetahui segala sesuatu urusan. Karnanya adab akan tidur dan bangun tidur tidak luput dari perhatian. Bukan hanya itu saja, semua prilaku dalam Islam harus sesuai dengan aturan Allah. Adab makan dan minum juga menjadi hal yang penting dalam kehidupan kita. Karenanya kalau semua jaran Islam kita tegakkan maka bukan hanya sehat jasmani, tapi yang lebih utama sehat rohani.

Dalam suatu kajian kesehatan akupuntur yang diadakan salah satu ahli akupuntur. Ini dibuktikan dari segi kesehatan.

Air minum yang masuk dengan cara minum sambil duduk akan disaring oleh sfringer.


Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos- pos penyaringan yang berada di ginjal....

Nah Jika kita minum berdiri, Air yang kita minum tanpa disaring lagi.
Langsung menuju kandung kemih... Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disaluran ureter..

Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa
menyebabkan penyakit kristal ginjal.

Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya.. Susah kencing itu penyebabnya. .

Cara mengatasinya :
1. biasakan minum duduk.
2. banyak minum air putih tapi jangan kebablasan dan jangan terburu-buru

Kamis, 09 Juni 2011

BOCORAN KONFERENSI IBLIS, SYETAN DAN JIN

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkQ2JPqBIa6hqnk_QIYViB9x6zN0zr8wxn-SeI0Kl3lJA8NgFsUWhjm_mb4JC9YKV1_9TBHMpz6Uqjyc0C3WBqDVU256xlELNEJatDixmXnIo5IZRQ8nTurrJHb9gbzhOSVR9EGPMZu-4/s1600/islamic_panorama_by_bluelioneye.jpgPernahkah anda mendengar konferensi ini? Sedikit renungan disela kesibukan kita, sekedar saling mengingatkan. Dalam suatu Konferensi iblis, syaitan dan jin, dikatakan:
"Kita tidak dapat melarang kaum muslim ke Mesjid",
"Kita tidak dapat melarang mereka membaca Al-Qur'an dan mencari kebenaran",
"Bahkan kita tidak dapat melarang mereka mendekatkan diri dengan Tuhan mereka ALLAH SWT dan Pembawa risalah-Nya Muhammad",
"Pada saat mereka melakukan hubungan dengan ALLAH SWT, maka kekuatan kita akan lumpuh."
"Oleh sebab itu, biarkanlah mereka pergi ke Masjid, biarkan mereka tetap melakukan kesukaan mereka, TETAPI CURI WAKTU MEREKA, sehingga mereka tidak lagi punya waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada ALLAH SWT".
"Inilah yang akan kita lakukan," kata iblis.
"Alihkan perhatian mereka dari usaha meningkatkan kedekatannya kepada ALLAH SWT dan awasi terus kegiatannya sepanjang hari!".
"Bagaimana kami melakukannya?" tanya para hadirin yaitu syaitan, dan jin.
Sibukkan mereka dengan hal-hal yang tidak penting dalam kehidupan mereka, dan ciptakan tipu daya untuk menyibukkan fikiran mereka,"
Jawab sang iblis "Rayu mereka agar suka BELANJA, BELANJA DAN BELANJA SERTA BERHUTANG, BERHUTANG DAN BERHUTANG".
"Bujuk para istri untuk bekerja di luar rumah sepanjang hari dan para suami bekerja 6 sampai 7 hari dalam seminggu, 10 - 12 jam seminggu, sehingga mereka merasa bahwa hidup ini sangat kosong."
"Jangan biarkan mereka menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka."
"Jika keluarga mereka mulai tidak harmonis, maka mereka akan merasa bahwa rumah bukanlah tempat mereka melepaskan lelah sepulang dari bekerja".
"Dorong terus cara berfikir seperti itu sehingga mereka tidak merasa ada ketenangan di rumah."
"Pikat mereka untuk terus membunyikan radio atau kaset selama mereka berkendaraan".
"Dorong mereka untuk menyetel TV, VCD, CD dan PC di rumah.
"Sepanjang hari, bunyikan musik terus menerus di semua restoran maupun toko2 di dunia ini."
"Hal ini akan mempengaruhi fikiran mereka dan merusak hubungan mereka dengan ALLAH SWT dan Rasul-Nya"
"Penuhi meja-meja rumah mereka dengan majalah-majalah dan tabloid".
"Cekoki mereka dengan berbagai berita dan gosip selama 24 jam sehari".
"Serang mereka dengan berbagai iklan-iklan di jalanan".
"Banjiri kotak surat mereka dengan informasi tak berguna, katalog-katalog, undian-undian, tawaran-tawaran dari berbagai macam iklan.
"Muat gambaran wanita yang cantik itu adalah yang langsing dan berkulit mulus di majalah dan TV, untuk menggiring para suami berfikir bahwa PENAMPILAN itu menjadi unsur terpenting, sehingga membuat para suami tidak tertarik lagi pada istri-istri mereka"
"Buatlah para istri menjadi sangat letih pada malam hari, buatlah mereka sering sakit kepala". "Jika para istri tidak memberikan cinta yang diinginkan sang suami, maka mereka akan mulai mencari di luaran".
"Hal inilah yang akan mempercepat retaknya sebuah keluarga"
"Terbitkan buku-buku cerita untuk mengalihkan kesempatan mereka untuk mengajarkan anak-anak mereka akan makna shalat."
"Sibukkan mereka sehingga tidak lagi punya waktu untuk mengkaji bagaimana ALLAH SWT menciptakan alam semesta. Arahkan mereka ke tempat-tempat hiburan, fitness, pertandingan-pertandingan, konser musik dan bioskop."
"Buatlah mereka menjadi SIBUK, SIBUK DAN SIBUK." "Perhatikan, jika mereka jumpa dengan orang shaleh, bisikkan gosip-gosip dan percakapan tidak berarti, sehingga percakapan mereka tidak berdampak apa-apa.
"Isi kehidupan mereka dengan keindahan-keindahan semu yang akan membuat mereka tidak punya waktu untuk mengkaji kebesaran ALLAH SWT."
"DAN DENGAN SEGERA MEREKA AKAN MERASA BAHWA KESUKSESAN, KEKAYAAN, KEBAIKAN/KESEHATAN KELUARGA ADALAH MERUPAKAN HASIL USAHANYA YANG KUAT - DAN BUKAN ATAS IZIN ALLAH SWT."
"PASTI BERHASIL, PASTI BERHASIL."
"RENCANA YANG BAGUS."
Iblis, syaitan dan jin kemudian pergi dengan penuh semangat melakukan tugas MEMBUAT MUSLIM MENJADI LEBIH SIBUK, LEBIH KALANG KABUT, DAN SENANG HURA-HURA".
"Dan hanya menyisakan sedikit saja waktu buat ALLAH SWT sang Pencipta."
"Tidak lagi punya waktu untuk bersilaturahmi dan saling mengingatkan akan ALLAH SWT dan RasulNya".
Sekarang pertanyaannya adalah,
"APAKAH RENCANA IBLIS INI AKAN BERHASIL???"
"KITALAH YANG MENENTUKAN..!!!"

27 DAFTAR PERANG YANG PERNAH DIIKUTI RASULULLAH صلى الله عليه وسلم

Rasulullah صلى الله عليه وسلم, tidak pernah memulai peperangan sama sekali. Sebab, beliau berusaha semaksimal mingkin supaya tidak ada pertumpahan darah manusia. Karena beliau adalah seorang nabi yang penuh kasih sayang.

Tapi, jika peperangan tidak mungkin dihindari, maka beliau akan menempatkan diri paling depan. Karena beliau adalah seorang nabi yang tak pernah gentar melawan musuh.

Jumlah Peperangan ar-Rasul صلى الله عليه وسلم adalah 27 peperangan; yang dilatarbelakangi dengan berbagai macam sebab pemicu. Namun dari 27 peperangan ini, hanya 9 saja yang terjadi pertempuran. Selebihnya, yaitu musuh menyerah damai. Sedangkan jumlah sariyah adalah 38 ekspedisi.

Di bawah ini adalah daftar peperangan yang beliau langsung ikut andil didalamnya

No Nama PerangTanggalPenyebab atau Kejadian Utama
1Waddan (al-Abwa’)Shafar 2 Hperang yang pertama kali diikuti rasulullahصلى الله عليه وسلم. Sasarannya perniagaan kaum Quraisy
2BawathRabiul Awal 2 HMenghadang kafilah Quraisy
3Dzul UsyairahJumadil Akhir 2 HMenghadang kafilah Quraisy
4Badar Pertama (Safawan)Jumadil Akhir 2 HMengejar Karz bin Jabir al-fihri yang telah berhasil menyusup ke salah satu wilayah madinah
5Badar KubraRamadhan 2 HMenghadang kafilah Quraisy
6Bani Qainuqa’Syawal 2 HOrang-orang yahudi membatalkan perjanjian dan mulai memperlihatkan kedengkian
7Bani SulaimSyawal 2 HRasulullah صلى الله عليه وسلم berangkat menuju Qarqarah al-Kadr untuk memecah pasukan Bani Sulaim dan Gathafan
8As-SawiqDzulhijjah 2 HMenghadang Abu Sufyan yang datang ke Madinah untuk membalas dendam atas kekalahan di Perang Badar
9Dzu AmarRabiul Awal 3 HMemecah konsentrasi Bani Tsa'labah dan Muhabin sebelum mereka menyerang Madinah
10BuhranJumadil Awal 3 HMencerai-berah pasukan Bani Sulaim
11UhudSyawwal 3 HUntuk melawai Kaum Qiraisy yang datang untuk memerangi kaum muslimin di Madinah
12Hamra' al-AsadSyawwal 3 HMelakukan perlawan terhadap Abu Sufyan yang hendak menggempur Madinah
13Bani an-NadhirRabiul Awal 4 HMenghadang Bani Nadhir yang ingin membunuh Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengna cara licik
14Dzatu ar-Riqa’Rabiul Awal 4 HMencerai-berah pasukan Anmar dan Tsa'labah
15Badar al-AkhirSya’ban 4 HUntuk mengejar Abu Sufyan
16Daumatul JandalRabiul Awal 5 HMencerai-berai pasukan pembegal yang ingin menyerang Madinah
17Al-Muraisi'Sya’ban 5 HUntuk mencegah rombongan Bani Mustaliq (dari Khuza'ah)
18KhandaqSya’ban 5 HMenghadang gabungan beberapa pasukan yang berada di bawah pimpinan Kaum Quraisy
19Bani QuraizahDzulqa’dah 5 HUntuk memberi pelajaran atas pengkhianatan perjanjian oleh bani Quraizhah selama pasukan gabungan mengepung Madinah
20Bani LihyanRabiul Awal 6 HMemberi hukuman kepada Bani Lihyan (dari Hudzail) yang mebunuh beberapa orang sahabat (di ar-Raji')
21Dzi Qarad (al-Gabah)Rabiul Awal 6 HUntuk melawan pasukan 'Uyainah bin Hashan al-Fajjari yang datang menyusup k madinah
22HudaibiyahDzulqa’dah 6 HUntuk mengerjakan umrah di baitullah di Mekah, tapi Kaum Quraisy menghadang perjalanan tersebut
23KhaibarMuharram 7 HMemecah pasukan gabungan di bawah pimpinan Khaibar untuk menyerang Madinah
24Mut'ahJumadil Awal 8 HRasulullah صلى الله عليه وسلم tidak ikut langsung perang ini, tapi beliau mengarahkan seakan beliau ikut bersama pasukan
25Fathu MekkahRamadhan 8 HPembatalan Kaum Quraiys terhadap butir-butir perjanjian Hudaibiyah
26Hunain dan ThaifSyawwal 8 HMemecah konsentrasi bani Tsaqif
27Tabuk (al-'Usrah)Rajab 9 HMengejar pasuakn Romawi yang berkumpul untuk menyerbu Madinah
Dikutip dari Atlas al-Quran

JANGAN PERNAH KATAKAN "ALLAH TIDAK ADIL

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIBGcxfHX8jT5g29nyeV3gRSoLjDarwtOBc4v12hKoXolntjl5-wyu7XrwiWy_VBXClrl3H044QQmL_cqtFM97SQVvgPbSBnHYMc7_vaWrzKL4tgmPxHlEmR8tPE0wn5YoC0wioxrGzRI/s1600/allah-swt.jpgDIKUTIP.COM - Keluhan dan omelan Chacha benar-benar mengganggu konsentrasiku dalam menyetir. Lalu lintas yang padat, tubuh yang letih, ditambah lagi dengan Chacha yang berbicara asal membuat aku menjadi marah dan hilang kesabaran.

” Please deh kak, bisa berhenti ngeluh nggak? Nanti mama bisa nabrak nih .” kataku kepada Chacha.
“Ah, mama mah nggak ngertiin aku. Mama bukan belain aku malah ikut-ikutan buat aku bete.” balas Chacha sewot dan mulai menangis.
Aku melunak dan mencoba memahaminya.
“Okey, mama dengerin. Apa yang membuat kakak kesal dan kecewa?” tanyaku sambil mengecilkan volume musik di mobil yang ku kendarai.
Chacha adalah putri sulungku yang beranjak remaja. Anak ABG usia 13 tahun dan duduk dibangku SMP kelas 8 , remaja yang saat ini paling sulit ku mengerti. Komunikasi yang terjalin antara Chacha, aku, dan suami terbilang tidak terlalu baik. Sering tidak ada konektivitas alias nggak nyambung hihi.
Chacha dengan gaya ABGnya sering berbicara dengan meletup letup dan penuh emosi. Berusaha membenarkan apa yang Chacha ingin dan yang teman-temannya mau. Pokoknya ABG bangetlah, anak remaja yang sedang mencari jati diri dan sulit diatur. Entah itu dari cara berpakaian, pandangan hidup dan pola pikirnya.
Hari ini aku dan Chacha pergi ke sekolah, untuk mengambil rapot mid semesternya. Hasilnya tidak terlalu mengecewakan. Alhamdullilah, selain cantik, Chacha juga murid yang cerdas. Susahnya berucap syukur, membuat Chacha tetep mengeluh. Dikarenakan Chacha merasa layak, untuk mendapatkan nilai yang lebih baik dari itu.
“Ya ampun ma, aku udah berusaha ma. Aku udah bener-bener belajar. Aku udah ngurangin nonton TV, aku udah ngurangin YMan di komputer, aku rajin les, aku sengaja belajar sampai malam, aku…”
Ku biarkan Chacha mengeluarkan isi hatinya,
” Aku udah belajar ma. bayangin aja, aku udah rela bela-belain nggak pergi nonton dengan Azka Cs. Aku udah nolak pas Regina ngajak hangout dan nraktir aku dicafe Dago yang steaknya enak banget. Aku udah nahan diri untuk nggak pergi renang dengan Chiko dan Rey, aku..”
Chacha berhenti berbicara, dan mengambil minuman. Meminumnya dengan terburu-buru dan melanjutkan kembali keluhannya.
“Harusnya nilai aku lebih baik dari ini, ma! Harusnya rengking aku diatas temen-temenku”
Chacha mengusap air matanya, kecewa dan kesal. Chacha merasa sudah belajar dan berkerja keras. Belajar untuk memperbaiki nilai nilai semester kemarin yang tertinggal dan berharap mendapatkan yang lebih baik.
” Ma, aku marah sama Allah. Yaelah, Allah nggak adil…!” Ucap Chacha dengan suara keras dan marah.
“Aku merasa lebih baik dari si A, dan si B, yang nilainya diatas aku “. terangnya emosi dan penuh kesedihan.
Walah, udah nggak bener nih. Harus ada komunikasi yang serius antara aku dan Chacha. Lebih dari obrolan ringan antara ibu dan anak. Perlu adanya pemahaman yang harus diluruskan.
” Allah, nggak adil !”
Hiks, terkadang bukan hanya Chacha saja yang merasa. Akupun yang sudah tua dan mempunyai anak 3 terkadang masih perlu berjiwa besar dan meralat keluhan-keluhanku.
Ketika suatu pengharapan tidak terwujud, ketika kita sudah bekerja keras, ketika air mata sudah seember dikeluarkan (lebai banget ya haha), ketika kita sudah mengorbankan sesuatu akan tetapi harapan tinggal impian. Menangislah kita, dan protes
“Allah, nggak adil !”
Benarkah Allah pernah berlaku tidak adil? Benarkah Allah pernah berlaku curang? Benarkah Allah hanya memilih orang yang Dia sukai? Pertanyaan ini bukan hanya untuk Chacha, tapi juga untukku. PR untukku, dikarenakan aku belum tau jawabannya. Ada di surat manakah dalam Al quran untuk sebuah jawaban atas pertanyaanku dan Chacha tadi.
“Kita cari parkir dulu yuk kak, kita ngobrol sambil makan siang. Mama juga laper.” tawarku padanya.
Setengah menyengir, Chacha menjawab dan menyarankan tempat makan yang enak ala Chacha dan teman temannya. Lokasinya tidak terlalu jauh dari sekolah Chacha. Cafe yang sejuk, tidak terlalu ramai dan suasana yang enak buat mengobrol.
Sambil mengusap kepala Chacha dan tersenyum, aku bertanya
“Dari mana kakak tau Allah, nggak adil? sedangkan Allah maha tau dan selalu punya rencana baik untuk kita”
Aku mulai bercerita kepada Chacha, tentang perjalanan hidupku. Tentang protesku dan rasa kecewaku kepada Allah. Rasa kecewa dan marah yang lebih dari Chacha rasakan.
Dengan tesenyum malu, aku bercerita dan membuka rahasiaku.
” Kakak tau nggak, dulu mama pernah gagal ikut UMPTN dua kali loh. Mama gagal mendapatkan fakultas favorit yang mama inginkan. Padahal, mama udah ikut bimbel secara intensive selama setahun. Hiks hiks. Kebayangkan rasa sedihnya mama. Mama yakin mama bisa, tapi kenyataannya mama nggak lulus.”
” Kakak tau nggak, betapa sedihnya mama ketika mama ditinggalkan orangtua mama, ketika mama berusia 5 tahun. Dan mama harus diasuh oleh nenek dan paman mama hingga mama dewasa. Mama tidak bisa berkumpul dengan keluarga sendiri layaknya keluarga bahagia lainnya. Bayangkan, betapa irinya mama”
“Kakak tau nggak, rasanya patah hati ketika kita menginginkan seseorang yang seakan kita cintai, akan tetapi Allah tidak memuluskan jalannya. Malah memisahkan dan menggantinya dengan yang lain.”
Wah, banyak sekali kata kecewa dan betapa nggak adilnya Allah dimata kita, jika kita melihatnya dari sudut keluhan dan kaca mata yang tidak bijak. Banyak sekali air mata yang akan keluar dan keluhan keluhan meyayat hati andai kita tak pandai berucap syukur.
Banyak rahasia dalam hidup yang bisa langsung kita tau jawabannya. Akan tetapi banyak juga rahasia hidup yang Allah berikan, tetapi perlu berproses waktu bagi kita untuk mengetahui jawabannya.
Allah berhak memilih siapa saja yang akan diuji imannya, untuk dinaikkan derajatnya menjadi lebih tinggi dan lebih baik. Allah tidak akan menguji umatnya jika dirasa umatnya tidak mampu melewati dan Allah akan memberi hadiah yang setimpal dengan hasil ujian yang bisa kita lewati. Subhanallah, tidak ada yang sis-sia dari semua ujian yang Allah berikan kepada kita.
Setelah minum segelas es jeruk dan rasa penatku sedikit berkurang, ku katakan pada Chacha. Dalam hidup ini, tidak semua keinginan kita bisa tercapai.Tidak semua rencana hidup kita dapat berjalan mulus seperti yang kita mau. Selain kita sudah berusaha, ada faktor takdir yang menentukan.
Tidak semua apa yang kita inginkan, bisa kita peroleh dengan mudah meskipun kita sudah berusaha. Sekeras apapun kita berusaha dan berdoa tetap takdir Allah yang menetukan. Meski takdir tak selalu mampu kita pahami, tapi alangkah baiknya jika kita selalu percaya dan berbaik sangka pada Allah.
Kehidupan ini sangat penuh dengan warna-warni, ada cerah, sejuk, kelabu, gelap, terang, semua warna membentuk nuansa yang senantiasa membuat hidup kita menjadi sangat dinamis. Setiap saat dan setiap waktu kondisi hati dan suasana hati kita berubah. Kadang kita sedih, kadang kita gembira, kadang kita kecewa, kadang kita berharap, dan kadang kita juga diberi kegelisahan oleh Allah. Semua rasa yang pernah dirasakan oleh semua manusia di dunia.
Kataku kepada Chacha,
” Hidup adalah rangkaian ikhtiar demi ikhtiar dan ujung dari ikhtiar ini, bukanlah manusia yang menyelesaikan atau menentukan endingnya. Manusia hanya berikhtiar, tetapi Allah yang menyelesaikannya.”
Disinilah ruang kuasa Allah, ruang yang seharusnya kakak sadari dan juga mama sadari. Ruang batas yang tidak bisa kita lewati dan kita tau jawabannya.
Ruang itu adalah kehendak Allah (QS. Ar-Rad :39)
” Allah menghapus apa yang Dia Kehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki”
Allah maha berkendak, Allah juga mengetahui segala galanya. Allah mengetahui yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi. Allah memberikan kita ujian bukan hanya karena Allah maha tau, tetapi juga karena Allah maha tau semua yang terbaik.
Chacha melunak dan mencoba memahami kata kataku,
” Jadi salah aku ada dimana ma? Aku kan sudah belajar mati-matian ” tanya Chacha bingung
Aku tersenyum dan menjawab,
“ Kesalahannya mungkin ada di doa. Kakak jarang berdoa sama Allah dan kakak meminta keinginannya tidak lengkap. Mama perhatiin sholatnya kakak sering bolong-bolong ya?”
Chacha mengangguk, menyetujui kata kataku.
“Doa sama Allah tidak boleh malu-malu, mintalah semua yang kita ingin. Insyaallah terkabul. Dan apabila tidak terkabul, pastinya Allah tetep punya rencana yang baik untuk kakak”
” Terima kasih untuk pencerahannya ya ma. aku percaya sekali Allah punya rencana yang indah buatku.”
Diskusi siang ini selesai sudah. Chacha tersenyum dan memelukku dengan erat. Aku tersenyum dan berkata,
” Stop mengeluh dan jalani hidup denga penuh rasa syukur. Yuk kita pulang, nanti kita kesorean
Kekecewaan adalah cara Tuhan untuk mengatakan :” Bersabarlah, Aku punya sesuatu yang lebih baik untukmu.