Apa itu program “AHAD DHUHA PEDULI” ?
Program Ahad Dhuha Peduli adalah Sebuah program kepedulian dalam pengembangan wirausaha & kemandirian dari jama’ah untuk jama’ah.
Mengapa harus pengembangan wirausaha dan kemandirian?
Karena menjadi wirausaha dan mandiri secara ekonomi adalah sesuatu yang mulia dan menghidupkan sunnah nabi Muhammad SAW, sebagaimana Rasulullah mengatakan 9 dari 10 pintu rejeki adalah berasal dari kegiatan BERNIAGA/BERBISNIS.
Rasulullah SAW bersabda :
Dari Abu Sa'id ra, dari Nabi Muhammad SAW bersabda, "Seorang pebisnis yang jujur lagi amanah, maka ia akan bersama para nabi, shiddiqin dan syuhada'. (HR. Turmudzi)
Untuk program awal selama 1 tahun akan difokuskan pada program Wirausaha dan Kemandirian, khususnya jamaah Ahad Dhuha, namun masih terbuka pada program-program yang lain yang memberikan kemanfaatan kepada ummat.
Mengapa harus peduli?
Kepedulian merupakan bagian dari wujud kesholehan sosial, tidak dikatakan seorang beriman kalau dirinya tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Dan sebaik-baik manusia diantara kamu adalah yang banyak memberikan kemanfaatan untuk orang lain.
Mengapa harus berjamaah?
Karena yang sedikit (sendirian) tidak berdampak, tapi bila dihimpun (berjama’ah) maka akan menjadi kekuatan besar Prinsip “SAPU LIDI”. “Bukan karena hebat kita berjamaah, tapi karena berjamaah kita menjadi HEBAT”.
Seperti apa potensi keunggulan yang ada di jamaah Ahad Dhuha?
Dari sisi potensi dan efektifitas jamaah Ahad Dhuha memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :
• Jumlah jamaah sekitar 500 orang
• Bertemu setiap pekan
• Bertemunya orang tua & anak muda
Bila potensi ini dikelola dengan baik, maka akan memberikan dampak yang signifikan untuk berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi ummat. Kekuatan ini bisa dilihat dari asumsi berikut ini, Menghimpun dana Rp. 5000/pekan setiap jamaah, maka akan terhimpun dana Rp. 2.500.000. Dalam sebulan terhimpun dana Rp. 10.000.000-,. Jika dana ini dikelola untuk modal usaha, maka akan dapat memberikan modal usaha sebanyak 3 orang, setiap orang mendapatkan bantuan modal sebesar Rp. 3.000.000,- dan masih sisa Rp. 1.000.000,- yang akan digunakan untuk beasiswa 2 orang yatim/dhuafa.
Bagaimana dengan potensi kelemahan yang ada?
Dari sisi kelemahan, belum memiliki kesamaan pandangan (berjamaah tapi belum menyatu hatinya). Sering bersama tapi belum kenal mengenal secara dekat, sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW. Selain belum adanya kesamaan pemahaman ada juga alasan yang lain, seperti
Adanya belenggu :
• Tidak bisa (usia 0 – 20)
• Tidak mungkin (usia 0 s/d -20)
• Tidak mau (usia 20 s/d 30 )
• Sudah terlambat ( usia50 s/d 80)
Alasan inilah biasanya yang akan muncul, bila ada sesuatu yang baru dalam sebuah komunitas, tapi insya Allah semuanya harus di rubah. Karena tugas kita adalah “Wajib Memulai dan bukan Wajib Berhasil”.
Apa saja keuntungan bagi jamaah?
Bagi donatur/jamaah
• Bertambah kaya/pahala
• Rezeki menjadi berkah
• Terhindar dari musibah
Bagi penerima/jamaah
• Modal usaha bisa berkembang
• Berani memulai usaha
• Berani gagal
” Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, jiwa dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka….” (QS. at- Taubah: 111)
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS.Al Baqarah:261)
Janji Allah SWT pasti benar, tidak akan berkurang kekayaan seseorang karena rajin bersedekah, yang ada justru bertambah. Semakin besar yang dikeluarkan, maka semakin besar yang akan di dapatkan.
Bagaimana cara menyalurkan ke jamaah?
Prinsip yang diterapkan adalah kemudahan dan transparan, “Kalau bisa dipermudah, kenapa harus dipersulit”. Setiap jamaah nantinya akan mengusulkan pada koordinator kelompoknya masing-masing. Pemohon mengajukan permohonan usaha yang akan dirintisnya dan besaran biaya untuk memulai usaha. Selanjutnya team penyeleksi akan menentukan layak atau tidak layak mendapatkan dananya. Untuk penyaluran dana ke pemohon tidak langsung berupa uang, tapi akan dibelikan alat sesuai kebutuhan usahanya. Setiap pekan pertama setiap bulannya akan disalurkan dananya dan akan diumumkan ke jamaah. Tidak ada dana yang tersimpan, dan akan disalurkan untuk menghindari sesuatu yang tidak kita inginkan.
Apakah dana yang dikucurkan ke jamaah wajib dikembalikan?
Dana yang dikucurkan ke jamaah tidak wajib dikembalikan, bila usahanya belum berhasil. Tapi jika usahanya berhasil dan tumbuh menjadi besar, diharapkan bisa mengembalikan agar dapat memberikan kemanfaatan yang lebih besar ke jamaah.
“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. (QS. Al_maidah ayat 2)
BERSEDEKALAH.......
Bukan karena kaya kita memberi ...tapi karena memberi kita menjadi kaya
Bukan karena rumah istana kita jadi bahagia. Tapi karena kita bahagia rumah jadi bagai istana.
Bukan karena mudah kita yakin bisa. Tapi karena kita yakin bisa semua menjadi mudah.
Bukan karena pagi ini indah, kita tersenyum.Tapi karena kita tersenyum pagi ini menjadi begitu indah.
Bukan karena BERLEBIH kita jadi PEDULI. Tapi karena kita PEDULI semua jadi BERLEBIH.
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan siang hari, mereka mendapat pahala dan Tidak ada kekhawatiran dan tidak pula mereka bersedih hati. ~ QS. : Al-Baqarah: 274 ~
Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya. ~ QS. : Saba’: 39 ~
Jika kamu bersyukur pasti akan Kutambah (nikmat-Ku) untukmu, dan bila kamu kufur, maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih. – QS. : lbrahim : 7
sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sampai kaum itu merubah nasibnya sendiri -QS. : Ar-Ra’du:11
Sedekah memiliki beberapa keutamaan bagi orang yang mengamalkannya.
Pertama, mengundang datangnya rezeki. Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat Alquran bahwa Dia akan membalas setiap kebaikan hamba-hamba-Nya dengan 10 kebaikan. Bahkan, di ayat yang lain dinyatakan 700 kebaikan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan, ''Pancinglah rezeki dengan sedekah.''
Kedua, sedekah dapat menolak bala. Rasulullah SAW bersabda, ''Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah bisa mendahului sedekah.''
Ketiga, sedekah dapat menyembuhkan penyakit. Rasulullah SAW menganjurkan, ''Obatilah penyakitmu dengan sedekah.''
Keempat, sedekah dapat menunda kematian dan memperpanjang umur. Kata Rasulullah SAW, ''Perbanyaklah sedekah. Sebab, sedekah bisa memanjangkan umur.''
Kekuatan dan kekuasaan Allah jauh lebih besar dari persoalan yang dihadapi manusia. Lalu, kalau manfaat sedekah begitu dahsyatnya, masihkah kita belum juga tergerak untuk mencintai sedekah?