PROGRAM AHAD DHUHA PEDULI

PROGRAM AHAD DHUHA PEDULI adalah Sebuah program kepedulian dalam pengembangan wirausaha dan kemandirian dari jama’ah untuk jama’ah ,

BERJAMAAH KITA HEBAT

“Bukan karena hebat kita berjamaah, tapi karena berjamaah kita menjadi HEBAT” Karena yang sedikit (sendirian) tidak berdampak, tapi bila dihimpun (berjama’ah) maka akan menjadi kekuatan besar.

MENGHIDUPKAN SUNNAH DENGAN BERNIAGA

Rasulullah SAW bersabda : Dari Abu Sa'id ra, dari Nabi Muhammad SAW bersabda, Seorang pebisnis yang jujur lagi amanah, maka ia akan bersama para nabi, shiddiqin dan syuhada. (HR. Turmudzi)

MENGHIMPUN DONATUR

Setiap kita bisa menjadi donatur, bukan besaran infaqnya yang terpenting, tapi banyaknya orang yang menjadi donatur menjadikan yang sedikit menjadi berlimpah. Faktor kali, bukan faktor besaran. Rp. 5000 per orang dikali 10.000 orang, maka nilainya menjadi besar.

BERBUAT MELALUI PENGAJIAN AHAD DHUHA

Berjamaah membangun umat, untuk melakukan perubahan secara perlahan, menuju kejayaan Islam. Membekali ruhiyah dengan terus memperdalam pengetahuan untuk memberikan kemanfaatan.

BERBUAT MELALUI PENGAJIAN AHAD DHUHA

Berjamaah membangun umat, untuk melakukan perubahan secara perlahan, menuju kejayaan Islam. Membekali ruhiyah dengan terus memperdalam pengetahuan untuk memberikan kemanfaatan.

BERBUAT MELALUI PENGAJIAN AHAD DHUHA

Berjamaah membangun umat, untuk melakukan perubahan secara perlahan, menuju kejayaan Islam. Membekali ruhiyah dengan terus memperdalam pengetahuan untuk memberikan kemanfaatan.

BERBUAT MELALUI PENGAJIAN AHAD DHUHA

Berjamaah membangun umat, untuk melakukan perubahan secara perlahan, menuju kejayaan Islam. Membekali ruhiyah dengan terus memperdalam pengetahuan untuk memberikan kemanfaatan.

AHAD DHUHA PEDULI

Photobucket

Selasa, 24 Maret 2009

KEISTIMEWAAN BAGINDA RASULULLAH SAW

Hadist ini berdasarkan riwayat dari Salman Al Farisi ra, ketika ia berada di suatu tempat bersama Baginda Rasullulah SAW, tiba-tiba datang seorang lelaki Badui yang berwatak keras. Ia yang tidak beralas kaki itu, setelah mengucapkan salam bertanya kepada Baginda; "Mana di anatara kalian yang bernama Muhammad Rasulullah?" Baginda menjawab, "Saya." Orang Badui itu berkata lagi, "Saya telah beriman kepadamu sebelum saya melihatmu. Saya juga mencintaimu sebelum bertemu denganmu, dan saya juga membenarkanmu sebelum saya melihat wajahmu. Hanya saja saya ingin bertanya kepadamu tentang beberapa hal." Lalu Baginda pun menjawab, "Silahkan bertanya apa yang ingin engkau ketahui."

"Bukankah Allah telah berfirman langsung kepada Nabi Musa as?" Begitu orang badui tadi memulai pertanyaan. "Benar!" Jawab Baginda singkat. "Dan Allah juga telah menciptakan Nabi Isa as dari Ruhul Qudus?" Tanyanya lagi. "Ya, benar!" tukas Baginda. Ia bertanya lagi, "Bukankah Allah telah menjadikan Nabi Ibrahim sebagai kekasihNYA, dan Nabi Adam sebagai pilihanNYA?" Sekali lagi Baginda menjawab, "Ya, benar!" Orang Badui tadi lalu berkata, "Jika demikian, apakah keistimewaan kamu?"

Atas pertanyaan terakhir ini, Baginda Rasul tidak langsung menjawab, melainkan justru menundukkan kepala. Dan pada saat itu Malaikat Jibril turun kepada beliau seraya berkata, "Allah mengucapkan salam kepadamu. Dia menanyakan kamu tentang hal-hal yang dia lebih tahu daripada kamu. Kenapa kamu menunduk, angkatlah kepalamu dan jawablah kepada orang Badui itu."

"Apa yang dapat aku katakan padanya, wahai Jibril?" Tanya Baginda Rasul. "Allah berkata," Begitu pesan Jibril, "Apabila AKU telah menjadikan Ibrahim sebagai kekasihKU, maka sebelumnya AKU telah menjadikanmu sebagai kesayanganKU. Apabila AKU telah berfirman langsung kepada Musa di dunia, maka AKU telah berbicara kepadamu, dan engkau bersamaKU di langit. Langit tentu lebih utama daripada bumi. Apabila AKU telah menciptakan Isa dari Ruhul Quddus, maka AKU telah menciptakan namamu dua ribu tahun sebelum AKU menciptakan engkau. Di langit AKU telah menyiapkan tempat yang tidak pernah disentuh oleh orang lain, dan tidak akan disentuh oleh siapapun selain engkau."

"Apabila AKU telah memilih Adam, maka AKU telah menjadikanmu sebagai pamungkas para Nabi. AKU telah menciptakan seratus dua puluh empat ribu Nabi, dan AKU tidak menciptkan makhluk yang lebih mulia daripada dirimu. AKU telah memberikan padamu Al-haudh (telaga di akhirat), Syafaat, Unta, Tongkat, Mizzan, Wajah yang bersinar bagai rembulan, ketampanan, Mahkota, Tongkat Besar, Haji, Umroh, Al-Quran, Keutamaan Bulan Ramadhan, dan Syafaat, seluruhnya untukmu. Sampai naungan Arsy-KU pada hari Qiamat nanti memanjang di atas kepalamu dan mahkota kerajaan (pada hari itu) bertengger di kepalamu. AKU juga selalu membersamamkan namamu dengan namaKU, sehingga tidak pernah AKU disebut kecuali disebut pula namamu."

"Aku juga menciptakan dunia dan penghuninya untuk KUperkenalkan kepada mereka tentang karamah (kehormatan) dan kedudukanmu disisiKU. Dan seandainya bukan karena engkau, wahai Muhammad, AKU tidak akan menciptakan dunia ini."


Dari Nonki
Sumber: Buku Jejak Langkah Mengenal Allah
Oleh Asfa Davy Bya

Baca juga: Kisah Penciptaan Nabi Muhammad SAW



Jumat, 06 Maret 2009

PESAN UNTUK INDONESIA

Oleh: Harun Yahya
Pemerintahan Indonesia mewakili sebuah negeri Muslim taat yang menghargai Islam dan memahami serta menerapkan nilai-nilai ajaran mulianya. Sungguh jelas bahwa kepala negara Indonesia dan rakyatnya berbagi nilai-nilai kebaikan yang sama dan memiliki penghargaan istimewa terhadap Islam, dan karenanya merupakan bangsa yang terpuji.

Persengketaan dan perpecahan yang secara khusus ditujukan terhadap masyarakat yang menaati dan menghargai Islam adalah buah dari kekacauan, teror dan rasa permusuhan yang sengaja dibuat oleh pola pikir materialis dan Darwinis agar timbul di dalam masyarakat. Sebagaimana yang terjadi di mana pun di dunia ini, kekuatan berpaham Darwinis, Marxis dan ateis ini mengira bahwa mereka dapat mengadu domba saudara-saudari kita sesama Muslim yang tulus di Indonesia agar saling baku hantam melalui perselisihan dan tipu daya. Mereka berupaya menanamkan kemarahan dan kekerasan di antara kaum Muslim dengan menimbulkan persengketaan yang sengaja dibuat.

Di sebuah negeri yang dihuni oleh orang-orang saleh yang menghormati Islam, segala bentuk pemberontakan yang sengaja dimunculkan melawan negara yang dipicu akibat pengaruh kekuatan-kekuatan ini beserta pola pikir Darwinis, Marxis dan ateis mereka akan melukai kedua belah pihak dan menyebabkan timbulnya peperangan yang tidak perlu. Untuk menghindari dan menghapuskan hasutan kekuatan Darwinis, materialis ini yang tujuannya adalah merusak persatuan dan kesatuan negara serta memecah belah bangsa mereka melalui separatisme, dan mempertahankan agar kedamaian, kesejahteraan dan keamanan meliputi negeri itu, masyarakat wajib dididik untuk memerangi pola pikir Darwinisme, materialisme, Marxisme dan Leninisme, ateisme, Zionisme ateis, Freemasonry dan imperialisme. Pendidikan intelektual dan budaya seperti itu sama sekali tidak bisa diabaikan.

Itulah mengapa sedemikian penting untuk mendorong rakyat Indonesia menyebarkan nilai-nilai ajaran yang baik dan mengembangkan kegiatan-kegiatan bersifat budaya dalam rangka menghapus makar Darwinis dan ateis terhadap negeri-negeri Muslim. Caranya bisa memanfaatkan sarana teknologi dalam rangka menjelaskan kepada masyarakat bahwa pola pikir Darwinis bertumpu pada landasan berpijak yang keliru dan rapuh.

Islam dan Al-Quran dapat dijelaskan ke lebih banyak orang, beserta seruan agar menjalankan nilai-nilai akhlak baik, melalui penyampaian tulisan dan lisan dan dengan membuat situs-situs internet baru.

Melalui cara ini, orang semakin mampu mengokohkan rasa cinta kepada Allah dalam hati mereka dan dengan demikian memperlakukan satu sama lain dengan rasa kasih sayang dan tenggang rasa.

Mereka dapat dididik untuk mencegah malapetaka akibat Darwinisme serta semua persengketaan dan keruntuhan akhlak yang ditimbulkannya. Sekali mereka telah mengenal keindahan nilai-nilai akhlak Islami, mereka akan lebih mencintai satu sama lain. Ketika tabiat kebohongan Darwinisme dan materialisme diungkap dan dijelaskan kepada mereka, maka sirnalah pembenaran akal bagi permusuhan dan perselisihan yang sengaja dimunculkan; kekacauan dan perselisihan akan kehilangan semua maknanya dan mulai tampak sama sekali tidak masuk akal. Persengketaan yang sengaja dibuat pasti mustahil muncul dalam lingkungan seperti itu.

Dunia Islam memerlukan persatuan dan kesatuan, persahabatan, kedamaian dan akhlak mulia yang dikehendaki oleh nilai-nilai ajaran Islam. Dengan mewujudkan hal ini melalui kegiatan intelektual dan budaya, masyarakat Indonesia dapat memimpin gerakan penting ini dan menjadi teladan sangat baik bagi dunia selebihnya.

Harun Yahya adalah penulis "Atlas Penciptaan" dikenal sebagai tokoh pembongkar teori evolusi. Tulisan ini dikirim untuk www.hidayatullah.com