Sesaat setelah rohku berpisah dengan jasad, yakni ketika aku mulai memasuki alam kehidupan yang baru, apakah aku dapat tersenyum menjumpai para malaikat yang memberikan salam dan bertanya padaku:
- Wahai anak Adam, engkaukah yang meninggalkan dunia atau dunia yang meninggalkanmu?
- Wahai anak Adam, engkaukah yang merengkuh dunia, atau dunia yang merengkuhmu?
- Wahai anak Adam, engkaukah yang mematikan dunia, atau dunia yang mematikanmu?
- Wahai anak Adam, di manakan tubuhmu yang kuat itu, mengapa kini engkau tidak berdaya?
- Wahai anak Adam, di manakah lisanmu yang lantang dulu, mengapa kini engkau terdiam?
- Wahai anak Adam, di manakah orang-orang yang dulu mengasihimu, mengapa kini mereka membiarkanmu tergeletak sendirian tanpa daya ?
- Wahai anak Adam, bersiaplah! Engkau akan pergi jauh dari sini tanpa membawa bekal!
- Wahai anak Adam, tinggalkan rumahmu dan jangan berharap dapat kembali!
- Wahai anak Adam, naikilah tandu itu untuk yang terakhir kalinya!
- Wahai anak Adam, berbahagialah jika engkau termasuk orang-orang yang bertobat
- Wahai anak Adam, berbahagialah apabila selama didunia engkau selalu taat pada perintah Allah dan Rasul-Nya!
- Wahai anak Adam, berbahagialah jika yang menjadi teman abadimu di alam kubur nanti adalah ridha Allah, akan tetapi celakalah enagkau apabila teman abadimu adalah murka Allah!
- Wahai anak Adam, semua perbuatan yang telah engkau lakukan akan engkau lihat kembali.
- Wahai anak Adam, apabila selama ini engkau tenggelam dalam amal soleh, maka bergembiralah.
- Wahai anak Adam, apabila selama ini engkau tenggelam dalam kemaksiatan menuruti hawa nafsu, maka sambutlah penderitaan pedih sebagai akibat dari keenggananmu menjauhi larangan-Nya!
- Wahai anak Adam, kedamaian apakah yang engkau bawa untuk menempati rumah cacing ini?
- Wahai anak Adam, cahaya apakah yang engkau bawa untuk menerangi rumah yang gelap ini?
- Wahai anak Adam, siapakah yang akan menemanimu di dalam penantian panjang ini?
- Wahai anak Adam, ketika berada di punggungku engkau kerap bergelak tawa. Kini setelah berada di perutku apakah engkau masih akan tertawa atau menangis menyesali diri?
- Wahai anak Adam, ketika berada di punggungku engkau kerap bergembira ria, kini setelah berada di perutku apakah kegembiraan itu masuh tersisa atau akan menenggelamkanmu dalam duka nestapa?
- Wahai anak Adam, ketika berada di punggungku engkau pintar bersilat lidah, akankah engkau tetap bernyanyi atau diam seribu bahasa bergelut dengan penyesalan?
Dari Jolok Sancang
0 komentar:
Posting Komentar